Orencakra - Tidak lagi melihat klub kebanggaannya nomaden dan
tetap dapat menggelar laga kandang di Jakarta menjadi harapan The
Jakmania- sebutan suporter Persija Jakarta- di tahun 2013.
Karena itu, Ketua Umum The Jakmania Muhammad Larico Rangga Mone berharap Persija mampu keluar dari segala permasalahan.
"Di tahun 2013, semoga manajemen menemukan solusi dari krisis pendanaan. Persija mendapatkan bantuan dari sponsor yang berlimpah-limpah," ujar Larico.
Semua elemen di Persija, dikatakan Larico, dapat bersatu padu dalam memberikan dukungan untuk Persija hingga meraih gelar juara. Kembali dikatakannya, Macan Kemayoran- julukan Persija- dapat menjadi hiburan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Jakarta. Utamanya, tanpa ada kerusuhan, keributan dan tindakan anarkis serta selalu damai setiap menggelar pertandingan.
"The Jakmania harus menjadi gaya hidup anak-anak Jakarta. Perizinan main di kandang selalu ada, sehingga tidak lagi dibuang ke luar Jakarta. Jakmania semakin solid dan bersatu padu. Yang pasti, mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Jakarta secara luas," imbuhnya.
Tidak hanya menggelar laga kandang di Solo, Jawa Tengah, bahkan Persija pernah menyeberang ke luar pulau Jawa. Itu menyusul tindakan anarkis suporter Persija usai laga melawan Persib Bandung pada lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 27 Mei lalu. Buntutnya, pihak kepolisian tidak memberikan izin bertanding sementara kepada Persija di pertandingan berikutnya.
Persija pun terpaksa melakoni laga usiran di luar Jakarta, salah satunya menjamu PSPS Pekanbaru di Kalimantan Timur, 19 Juni lalu. Tiga stadion di Benua Etam, pernah dijadikan homebase sementara bagi Macan Kemayoran, yakni Stadion Segiri Samarinda, Stadion Aji Imbut Tenggarong, serta Stadion Persiba Balikpapan.
Karena itu, Ketua Umum The Jakmania Muhammad Larico Rangga Mone berharap Persija mampu keluar dari segala permasalahan.
"Di tahun 2013, semoga manajemen menemukan solusi dari krisis pendanaan. Persija mendapatkan bantuan dari sponsor yang berlimpah-limpah," ujar Larico.
Semua elemen di Persija, dikatakan Larico, dapat bersatu padu dalam memberikan dukungan untuk Persija hingga meraih gelar juara. Kembali dikatakannya, Macan Kemayoran- julukan Persija- dapat menjadi hiburan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Jakarta. Utamanya, tanpa ada kerusuhan, keributan dan tindakan anarkis serta selalu damai setiap menggelar pertandingan.
"The Jakmania harus menjadi gaya hidup anak-anak Jakarta. Perizinan main di kandang selalu ada, sehingga tidak lagi dibuang ke luar Jakarta. Jakmania semakin solid dan bersatu padu. Yang pasti, mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Jakarta secara luas," imbuhnya.
Tidak hanya menggelar laga kandang di Solo, Jawa Tengah, bahkan Persija pernah menyeberang ke luar pulau Jawa. Itu menyusul tindakan anarkis suporter Persija usai laga melawan Persib Bandung pada lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 27 Mei lalu. Buntutnya, pihak kepolisian tidak memberikan izin bertanding sementara kepada Persija di pertandingan berikutnya.
Persija pun terpaksa melakoni laga usiran di luar Jakarta, salah satunya menjamu PSPS Pekanbaru di Kalimantan Timur, 19 Juni lalu. Tiga stadion di Benua Etam, pernah dijadikan homebase sementara bagi Macan Kemayoran, yakni Stadion Segiri Samarinda, Stadion Aji Imbut Tenggarong, serta Stadion Persiba Balikpapan.
Sumber: Bola.Net
Posting Komentar