Termasuk,
bersuara dan melempar kritik saat tim kami, loyo. Seperti di dua laga
terakhir yang di jalani. Tiada semangat, yang kami lihat dari permainan
mereka. Entah apa alasannya, kami merasa, mereka bukanlah macan-macan
yang selama ini membawa emblem kebanggaan.
Kami
keras bersuara bukan karna kami tidak terima dengan hasil. Kami keras
karna kami kecewa dengan apa yang kalian lakukan selama pertandingan
berlangsung. Permainan apapun, ada menang, ada kalah, dan kadang ada
seri. Itu semua hasil, sebelum menuai hasil, ada usaha yang dilakukan.
Hasil menunjukkan usaha, hasilnya tidak sesuai harapan, berarti usahanya
tidak sesuai dengan harapan.
Lantas, apa yang
bisa dibanggakan dari yang katanya dibanggakan? Pertanyaan seperti ini
kemana kami tanyakan? Wasit? Presenter stasiun TV? Tentu kepada mereka
yang menjalankan langsung, Pemain. Kenapa bermain seperti itu? Kendala
non teknis? Kenapa baru saat ini kalian merespon kendala tersebut?
Kenapa tidak di pertengahan musim? Ini akhir dari perjalanan musim yang
berat ini. Kita memulai dan menjalaninya tidak mudah. Harus kita akhiri
dengan cara pahit seperti kalah sebelum perang?
Bermainlah
dengan rasa bangga, urusan menang atau kalah, itu belakangan. Lakukan
yang terbaik untuk lambang Monas di dada kalian. Karena, kalian sendiri
yang memilih lambang itu untuk kalian letakkan di dada kalian. Bukan
kami, bukan manajemen, sekalipun mereka meminta, kalau kalian tidak
mengiyakan, tidak aka nada lambang itu di sana. Maka, bertanggung
jawablah atas keputusan kalian. Lambang itu yang kalian punya, jaga dan
cintai. Berikan yang terbaik untuknya, sesuatu yang kalian bilang
“membanggakan” di awal musim, hingga akhir musim yang menyisakan satu
pertandingan lagi.
Tak usah meragukan dukungan
kami bagi kebanggaan kami, sampai kapanpun, Persija tetap menjadi
kebanggaan kami. Semoga, kalian pun berpikir sama di laga akhir nanti.
Buktikan bahawa loyalitas kalian kepada sesuatu yang kalian banggakan di
awal musim, tetap ada hingga akhir. Berjuanglah kalian, tunjukkan kalau
kalian memang loyal kepada kebanggaan kalian. Berikan yang terbaik,
sebagai penutup dari perjalanan berat satu musim ke belakang.
Loud,
proud and loyal. We’re loud because we care about something that we’re
proud of it. And, caused we’re proud of it, that’s why we’re loyal. We
keep our support, our loyalty ‘til the end. Even one two or eleven
players out from our team, we don’t care, cuz we know, the came to our
club as professional football player. Different with us, our pride is
our loyalty to our land, Persija Jakarta and Jakarta who has Monas as
the icon.
Jadi, bermainlah dengan rasa bangga
esok menghadapi laga terakhir dimusim ini, doa kami menyertai kalian
yang membawa emblem Monas di dadanya. Persija selamanya ! (Edja-JO)
Posting Komentar